Mengharukan! Polisi Tilang Sahabatnya dan Meninggalkan Pesan yang Mengharukan
Mengharukan! Polisi Tilang Sahabatnya dan Meninggalkan Pesan yang Mengharukan
Seorang sahabat, apalagi yang baik tentunya kita akan membalas kebaikan juga padanya. Namun kebaikan itu tidak cuma untuk kepentingan pribadi saja, misalnya dalam cerita ini. Semoga bermanfaat.
~Kisah Polisi yang Menilang Sahabatnya~
“Tolong perlihatkan SIM nya! ” Kata polisi. Dengan muka kesal si pengemudi berkata “Maaf Pak, saya tahu salah menerobos lampu merah, namun tolong Pak janganlah ditilang, saya buru-buru lantaran anak saya ulang tahun”.
Sembari kuatir pengemudi yang bernama Ari itu menatapi muka polisi itu, yang nyatanya yaitu teman semasa SMA.
“Lho.. kau kan Tono, kita teman SMA dulu! ” Sambut Ari dengan suara lega.
Tetapi Tono si Polisi itu cuma senyum sembari tetaplah bersikukuh meminta SIM nya Ari.
Dengan muka kecewa Ari juga memberi SIM nya lalu lagsung masuk kedalam mobilnya dan tutup kaca pintunya rapat-rapat. Disamping itu Tono menulis sesuatu di kertas tilangnya.
Beberapa saat kemudian, Tono mengetuk kaca pintu mobil Ari.
Sembari memandangi muka Tono penuh kecewa, Ari juga buka kaca pintu mobilnya cuma sedikit aja, dengan maksud cuma cukup untuk selipkan kertas tilang saja.
Tono juga memberi kertas lewat kaca yang terbuka cuma sekitaran 2 cm itu lantas pergi tanpa kata. Sembari menggerutu kesal, Ari buka kertas itu, tapi…”Hei, apa ini? Kenapa SIM saya dikembalikan? Ini kertas apa? ” Gumam Ari.
Segera Ari buka kertas pemberian Tono itu serta ternyata Tono tidak menilangnya, namun malah menulis surat yang berisi :
“Hai Ari, kau tahu tidak, dahulu saya miliki anak satu-satunya yang meninggal ditabrak oleh penerobos lampu merah.
Pengemudinya dihukum 3 bulan. Sesudah bebas ia bisa berkumpul dan memeluk anaknya lagi.
Sementara saya…
Saya tidak bisa lihat apalagi memeluk anak saya lagi.
Beribu kali saya mencoba untuk maafkan pengemudi itu, namun tidak bisa. Maafkan saya Ari, kau hati-hati di jalan, titip salam buat keluargamu dan selamat ulang tahun buat anakmu!. ”
Segera Ari juga keluar dari mobilnya, hendak menjumpai Tono, namun Tono sudah tidak ada di pos nya.
Selama jalan mengemudi, perasaan hati Ari tidak tentu, berharap kesalahannya bisa termaafkan.
Tidak selamanya pengertian kita sama dengan pengertian orang lain. Terkadang suka kita, malah duka untuk orang lain. Alangkah bijak bila kita bisa mengambil sisi baiknya. Kebaikan adalah hal yang kita kerjakan tetapi manfaatnya tidak cuma untuk diri kita sendiri tetapi untuk sesama juga
Seorang sahabat, apalagi yang baik tentunya kita akan membalas kebaikan juga padanya. Namun kebaikan itu tidak cuma untuk kepentingan pribadi saja, misalnya dalam cerita ini. Semoga bermanfaat.
~Kisah Polisi yang Menilang Sahabatnya~
“Tolong perlihatkan SIM nya! ” Kata polisi. Dengan muka kesal si pengemudi berkata “Maaf Pak, saya tahu salah menerobos lampu merah, namun tolong Pak janganlah ditilang, saya buru-buru lantaran anak saya ulang tahun”.
Sembari kuatir pengemudi yang bernama Ari itu menatapi muka polisi itu, yang nyatanya yaitu teman semasa SMA.
“Lho.. kau kan Tono, kita teman SMA dulu! ” Sambut Ari dengan suara lega.
Tetapi Tono si Polisi itu cuma senyum sembari tetaplah bersikukuh meminta SIM nya Ari.
Dengan muka kecewa Ari juga memberi SIM nya lalu lagsung masuk kedalam mobilnya dan tutup kaca pintunya rapat-rapat. Disamping itu Tono menulis sesuatu di kertas tilangnya.
Beberapa saat kemudian, Tono mengetuk kaca pintu mobil Ari.
Sembari memandangi muka Tono penuh kecewa, Ari juga buka kaca pintu mobilnya cuma sedikit aja, dengan maksud cuma cukup untuk selipkan kertas tilang saja.
Tono juga memberi kertas lewat kaca yang terbuka cuma sekitaran 2 cm itu lantas pergi tanpa kata. Sembari menggerutu kesal, Ari buka kertas itu, tapi…”Hei, apa ini? Kenapa SIM saya dikembalikan? Ini kertas apa? ” Gumam Ari.
Segera Ari buka kertas pemberian Tono itu serta ternyata Tono tidak menilangnya, namun malah menulis surat yang berisi :
“Hai Ari, kau tahu tidak, dahulu saya miliki anak satu-satunya yang meninggal ditabrak oleh penerobos lampu merah.
Pengemudinya dihukum 3 bulan. Sesudah bebas ia bisa berkumpul dan memeluk anaknya lagi.
Sementara saya…
Saya tidak bisa lihat apalagi memeluk anak saya lagi.
Beribu kali saya mencoba untuk maafkan pengemudi itu, namun tidak bisa. Maafkan saya Ari, kau hati-hati di jalan, titip salam buat keluargamu dan selamat ulang tahun buat anakmu!. ”
Segera Ari juga keluar dari mobilnya, hendak menjumpai Tono, namun Tono sudah tidak ada di pos nya.
Selama jalan mengemudi, perasaan hati Ari tidak tentu, berharap kesalahannya bisa termaafkan.
Tidak selamanya pengertian kita sama dengan pengertian orang lain. Terkadang suka kita, malah duka untuk orang lain. Alangkah bijak bila kita bisa mengambil sisi baiknya. Kebaikan adalah hal yang kita kerjakan tetapi manfaatnya tidak cuma untuk diri kita sendiri tetapi untuk sesama juga
Mengharukan! Polisi Tilang Sahabatnya dan Meninggalkan Pesan yang Mengharukan
Reviewed by Unknown
on
23.09
Rating:
Reviewed by Unknown
on
23.09
Rating:
